Kaleidoskop 2023: The Highs and The Lowest of Lows

Ichsan Ramadhan
4 min readDec 19, 2023

--

Kayaknya, sebuah kata yang bisa merangkum 2023 bagi saya itu cuma “tai” deh. Itu juga udah dipilih sebagai pilihan yang cukup bersahabat.

Bahkan, tahun lalu yang sempat saya kira jadi masa membuat capek, nggak ada apa-apanya dibanding tahun ini. Aneh lah. Tahun ini saya merasakan jatuh cinta yang beda, patah hati yang juga beda, dan kebangkrutan yang juga beda.

Seakan-akan hampir semua aspek dalam hidup saling bantu membantu buat menghancurkan hidup. Untungnya, di balik itu semua masih ada beberapa elemen yang menyenangkan, tapi nggak jarang yang buruk langsung menutupi semuanya secara drastis.

Ya, namanya juga manusia, fokusnya yang ke jelek-jeleknya aja. Bahkan buat diri sendiri juga gitu.

Siapa takut jatuh cinta?

Mari bahas yang manis dulu, yaitu jatuh cinta. Buat teman dekat dan juga followers di Twitter/X — ribet juga nulis “X”, tentu tahu bahwa 2023 ini saya cukup sering mengutarakan perasaan saya terhadap satu individu. Mungkin terlalu berlebihan bagi yang nggak suka. Bukan urusan saya juga. Soalnya makin ke sini saya ngerasa juga berlebihannya.

Meskipun gitu, apa yang saya rasain itu terasa asing, sehingga menghadirkan reaksi yang mungkin hampir nggak pernah saya lakukan dalam hidup. Seinget saya itu juga. Makanya, saya rasa di tahun ini, saya rasa momen jatuh cinta yang beda. Kayak di film-film, tapi nggak juga. Untuk lebih tepat penggambarannya, ini jatuh cinta yang hanya ada di kepala saya aja.

Tentu kalian punya konsep jatuh cinta yang ideal itu seperti apa. Referensinya bisa datang dari banyak medium. Intinya kayak gitu. Nah, buat saya, jatuh cinta tuh perlu untuk dirayakan. Mau besar, mau kecil, mau romantis, mau tragis, bahkan aneh sekalipun.

Musik, musik, dan musik aja

Hal baik lainnya datang dari bersambutnya gayung Horrorscope. Bagi yang belum tahu, Horrorscope itu band yang saya bentuk bareng Andra dan Shodi, dari tahun 2019 lalu.

Butuh waktu hampir 5 tahun, pandemi, dan pendewasaan diri masing-masing yang akhirnya membuat kami sepakat mau jalanin band ini tanpa rencana yang besar. Sebagai hobi dan penunjang konsep keren masing-masing aja.

Lost Lungs, single pertama kami rilis juga di bulan November dengan sedikit permasalahan yang untungnya bisa teratasi. Dengan mengeluarkan uang lagi tentunya.

Mengetahui beberapa orang suka dan menikmati lagunya, membuat saya pribadi jadi senang untuk mau melanjutkan proyek ini. Seenggaknya jadi punya tahapannya lah. Nggak blas-blas aja.

Sejauh ini kami masih senang-senang dan kayaknya itu jadi hal penting yang harus tetap terjaga.

Psychotherapy saves me

Untuk pertama kalinya, saya memutuskan untuk berkonsultasi ke seorang psikolog. Sesi konsultasi saya lakukan secara online, karena waktunya cuma ada pas weekend. Memulainya juga terasa mudah. Mungkin karena emang merasa udah waktunya aja. Apalagi dari masalah sepanjang tahun yang membombardir hidup ini. Jadi semuanya kayak dibikin linear aja.

Saya cukup merasa terbantu dari setiap sesi yang saya jalanin. Saya bisa jadi lebih baik dalam mengurai apa yang ada di dalam kepala saya. Jadi nggak lebih reaktif juga sama hal kecil yang mengganggu. One of the best decision that I’ve ever made in my life.

Lalu, kamu bisa apa?

Sekarang, masuk ke hal buruk yang saya rasakan sepanjang tahun dan nggak tau bakal kelar kapan. Permasalahan tersebut adalah kebangkrutan. Bangkrut ini bukan yang identik sama bisnis, tapi kondisi di mana saya udah nggak mampu untuk mengakomodasi biaya hidup sehari-hari.

Permasalahan keuangan ini datangnya dari tahun lalu, tapi nggak kunjung membaik dan malah membuat saya kewalahan. Salah saya sendiri juga sih, saya berjudi dengan kehidupan. Saya nggak main judi slot, judi online, porkas, atau apapun lah. Saya nggak ngerti.

Permasalahan ini adalah bentuk dari ketololan saya yang percaya kalau hari esok akan lebih baik. Ternyata, nggak. Sungguh tolol bukan?

Detailnya hanya beberapa orang aja yang tau. Saya juga bingung harus jelasinnya gimana. Intinya kebodohan saya aja sebagai manusia. Setiap hari rasanya mau mengulang waktu aja ke titik pertama permasalahan itu bisa teratasi.

Tapi, setelah tau saya bisa jatuh cinta tanpa alasan yang jelas dan proyek band yang kini berjalan baik, rasanya males banget kalau harus ngulang dari awal.

Jadi, sekarang saya cuma mencoba untuk memperkuat diri aja dan mencari solusinya sana-sini. Semoga aja ketemu, because i feel it’s getting harder to breath each and every day since.

The drugs never work

Selanjutnya, setelah jatuh cinta tentu ada yang namanya patah hati dong? Ya, itu juga jadi hal penting di tahun ini. Berawal dari ekspektasi yang begitu besar. Percobaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari pengalaman dulu. Hingga akhirnya, gagal total.

Kegagalan untuk bisa merealisasikan apa yang ada di kepala gue saat itu cukup besar untuk merusak sistem yang ada di dalam tubuh saya. Ekspektasi yang nggak jadi nyata memang umum.

Cuma, ini kayak kali pertama saya mengusahakan segala macam cara tapi akhirnya sia-sia. Berlebihan mungkin, tapi itu yang saya rasa.

Menjadi orang yang gagal nggak se-edgy dan sekeren yang ada di kepala ternyata.

Tahun 2023 ini emang anjing banget deh pokoknya. Banyak banget susahnya, cuma manis-manisnya dikit juga masih ada. Jadi sebuah pengingat kalau hidup itu nggak pernah berputar di diri kita sendiri.

You may win, but some other times, you’ll fail, fallen off, left out to die, and no one cares, because just like the show, life goes on.

--

--

Ichsan Ramadhan
Ichsan Ramadhan

Written by Ichsan Ramadhan

I spend my days not knowing anything.

No responses yet