Sebuah Ulasan untuk Krama, Suksma dan Surat Terbuka untuk Interaksi

Ichsan Ramadhan
2 min readSep 1, 2023

--

Sebagai manusia, saya percaya adanya Tuhan. Tapi, sebagai orang yang kerja di ranah kreatif ada hal lain yang saya harus pegang sebagai iman, yaitu adalah kekuatan tulisan.

Tulisan yang bagus akan bisa menghadirkan karya yang baik dan dapat diterima orang banyak. Penilaian itu juga saya sematkan ke sebuah album berjudul Krama, Suksma. Sebuah iterasi baru dari Interaksi atau yang mungkin kamu kenal dengan nama Pandu Arjasa.

Kalau kamu baca blog ini, nama Pandu Arjasa bukanlah hal asing untuk kamu dengar. Dia adalah orang yang percaya kalau kamu bisa jadi apa saja.

Cukup sampai situ saja. Aku nggak akan bahas siapa dia. Kamu harus kenal sendiri. Kali ini yang mau saya bahas adalah album Krama, Sukma. Tulisan yang Interaksi olah menjadi sebuah musik membuatmu percaya, kalau kamu pun bisa melakukan apa ssaja selagi kamu percaya akan kemampuan dirimu sendiri.

Album tersebut adalah rangkuman perjalanan Interaksi dalam menjadi dewasa. Perjalanan yang nggak mudah. Sudut pandang yang terus berkembang. Keinginan untuk terus berada dalam kepompong yang nyaman. Menjadi dirinya sendiri.

Layaknya sebuah drama, lirik yang ditulisnya begitu melankolis untuk kamu lewati begitu ssaja. Baca saja sendiri dari apa yang Interaksi unggah lewat akun Instagram pribadinya.

Beberapa lagu sudah pernah saya dengar dari tahun yang nggak lagi saya ingat. Nusa Dua, Tiga adalah salah satu nomor baru yang menarik untuk kamu resapi.

Lagu tersebut menjadi sebuah pernyataan dari segala macam tantangan yang Pandu Arjasa hadapi di dalam perjalanannya. Ia tahu bahwa setiap aksi manusia lain akan memengaruhi kehidupannya secara signifikan. Namun, Ia pun tahu bahwa akhirnya kontrol terakhir jatuh di tangannya sendiri.

Album Krama, Suksma menurut saya adalah sebuah karya yang humanis. Membantu kita, saya dan kamu, memahami bahwa setiap orang punya ceritanya sendiri.

Mereka berhak jadi protagonis di dalam hidupnya sendiri. Kita, sebagai faktor eksternal hanya punya peran untuk mendengar dan mencoba mengerti.

Dengan ini, semoga aku bisa lebih mengerti kamu, Pandu. Sebagai teman, sahabat, dan orang yang punya peran penting dalam pendewasaanku.

Tracklist:

01. Mukadimah, 02. Sebuah, 03. Siang Matahari, 04. Periode, 05. Di Kamarku, 06. Suara Sore, 07. Reka, 08. Hujan I-III, 09. Hujan IV, 10. Samudra, 11. Lalu, 12. Kuda-Kuda, 13. Saksama, 14. Kering, 15. Ubud, Pagi, 16. Tarum, 17. Incarcerate, 18. Nusa Dua, Tiga.

--

--

Ichsan Ramadhan
Ichsan Ramadhan

Written by Ichsan Ramadhan

I spend my days not knowing anything.

No responses yet